Asal-Muasal Wood Pellet
Sejarah pembuatan pellet kayu (wood pellet) bermula dari krisis energi yaitu minyak bumi terhadap th. 1970-an. Teknologi pembuatan pellet kayu itu sendiri diadopsi dari teknologi pellet pakan ternak/ikan yang telah lebih dahulu banyak diaplikasikan. Seiring perkembangan bermacam modernisasi teknologi dikerjakan sejalan dengan karakteristik bahan bakunya, spesifikasi produk cocok tuntutan keperluan pasar ataupun standar internaional, efisiensi memproses dan kapasitas pabrik untuk memenuhi keperluan pasar. Upaya membawa dampak energi alternatif dari sumber yang dapat diperbaharui dengan sejumlah peningkatan kualitas bahan baku menjadi solusi terhadap era itu.
Setelah krisis minyak th. 1970-an berakhir memproses wood pellet mengalami penurunan. Tetapi dikala masalah pemanasan global, perubahan iklim dan usaha menambah nilai jadi biomasa berkayu serta menipisnya cadangan bahan bakar fossil wood pellet diawali th. 1990an pada akhirnya wood pellet lagi mendapat perhatian besar.
Biomasa khususnya kayu dikatakan menjadi sumber energi alternative yang dapat diperbaharui cuma terkecuali produksinya dikerjakan secara berkelanjutan. Pembuatan kebun atau hutan tanaman energi adalah usaha untuk memproses sumber biomasa yang konsisten selanjutnya tidak cuman pemakaian limbah-limbah kayu dari bermacam industri perkayuan yang andaikata dirunut terhitung harus dari sumber yang legal.
Serbuk gergaji khususnya adalah bahan baku terbaik untuk memproses wood pellet ini, tapi karena ketersediaanya umumnya tidak besar disempurnakan lagi andaikata dihimpun dari sejumlah limbah penggergajian kayu andaikata dan benar-benar banyak peminatnya agar harus diamati benar-benar andaikata akan digunakan untuk memproses wood pellet premium wood pellet .
Batang kayu adalah anggota dari tanaman atau pohon paling baik untuk membuahkan wood pellet. Apabila wood pellet kualitas premium (A1 Class Pellet) hendak diproduksi maka proses pengelupasan kulit (debarking) terhitung harus dikerjakan untuk meminimalisir persentase abu-nya. Sedangkan bagian-bagian pohon atau tanaman yang lain punya persentase abu lebih tinggi agar tidak dapat digunakan untuk memproses wood pellet kualitas premium. Wood pellet kualitas terbaik ini punya persentase abu terendah dan nilai kalor tertinggi serta umumnya cuma digunakan untuk keperluan tempat tinggal tangga yaitu pemanas ruangan di sejumlah negara-negara Eropa, US dan Kanada. Sedangkan wood pellet dengan kualitas lebih rendah dari itu penggunaannya di industri.
Log wood for premium wood pellet feedstock after debarking
Berbeda dengan negara-negara Eropa dan US yang umumnya memakai wood pellet untuk konsumsi tempat tinggal tangga sebagai pemanas ruangan, di Asia wood pellet umumnya digunakansebagai bahan bakar industri ataupun pembangkit listrik. Perbedaan pola konsumsi selanjutnya disebabkan pada lain situasi iklim sebagai akibat wilayah geografisnya dan kesadaran terhadap dampak lingkungan. Berbagai keunggulan wood pellet untuk aplikasi industry maupun tempat tinggal tangga dan bermacam segi pendorong perihal masalah lingkungan, perubahan iklim, pemanasan world dan ekonomi menjadikan permohonan komoditas ini semakin massif.